Sinergi Mahasiswa Ilmu Komunikasi UAD dengan Desa Wisata
Dewasa ini, jumlah desa wisata di Yogyakarta semakin meningkat. Terdapat kurang lebih tiga ratus desa wisata tersebar di seluruh Daerah Istimewa Yogyakarta. Pertumbuhan tersebut perlu diapresiasi karena dapat meningkatkan jumlah wisatawan asing maupun domestik di Yogyakarta. Selain itu, bertambahnya jumlah desa wisata di Yogyakarta juga dapat menambah objek wisata terutama sebagai alternatif bagi para wisatawan yang ingin melihat dan merasakan berlangsungnya kehidupan masyarakat di pedesaan. Di sisi lain, perkembangan media massa terutama media massa online sangat pesat. Ditambah lagi dengan hadirnya sosial media, seperti: facebook, twitter, path, youtube dan instagram membuat semua orang bisa mempublikasikan informasi apapun yang dikehendaki baik audio maupun visual. Pemanfaatan sosial media yang baik dan benar dapat memberikan dampak positif tidak terkecuali bagi perkembangan desa wisata. Namun sayanganya, masih banyak pengelola desa wisata yang masih kurang sadar dan faham akan tingginya dampak pemanfaatan sosial media bagi perkembangan desa wisata.
Untuk lebih menyadarkan para pengelola desa wisata dan masyarakat akan pemanfaatan sosial media sebagai sarana perkembangan desa wisata, mahasiswa Ilmu Komunikasi UAD mengadakan kegiatan yang diberi nama #dipikirkaromlaku dengan rangkaian kegiatan diantaranya: launching akun youtube “KreatifKomunikasi UAD” yang berisikan video profile beberapa desa wisata dan film pendek yang merupakan karya dari mahasiswa Ilmu Komunikasi UAD, talk show dengan tema “Peran Sosial Media dalam Perkembangan Desa Wisata” dan juga buka bersama. Kegiatan yang diselenggarakan pada hari Ahad, 6 Juli 2014 di Café Omah Lodong ini menghadirkan dua pemateri yaitu pengamat sosial media Narayana Mahendra Prastya S.Sos, M.A dan Ketua Asosiasi Desa Wisata Sleman yang juga pengelola Desa Wisata Brayut, Darmadi.
Sebagai ketua pelaksana Aldhika Aditama dalam sambutanya menyampaikan nama #dipikirkaromlaku yang merupakan nama popular dari learning by doing sebagai bukti bahwa mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi tetap bisa berkarya walaupun program studi baru. Dalam materinya Narayana menyampaikan, bahwa sosial media sebagai sarana publikasi sangat berpotensi besar dalam meningkatkan kunjungan wisatawan terutama wisatawan mancanegara. Hal senada juga disampaikan oleh Darmadi, perlu adanya sinergi antara generasi muda dan masyarakat dalam pemanfaatan sosial media sebagai media publikasi desa dan juga sebagai sarana edukasi kebudayaan serta kearifan lokal yang harus tetap dipertahankan oleh generasi penerus di tengah gempuran informasi tentang budaya asing di media massa. Kegiatan diakhiri dengan buka puasa bersama dan penyerahan CD video profile oleh mahasiswa kepada perwakilan masing-masing desa wisata. (MNF/CF)